IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) membukukan pertumbuhan positif dana kelolaan nasabah BTN Prioritas di mana hingga akhir September 2025, fund under management (FUM) BTN telah mencapai Rp54,3 triliun.
Angka ini meningkat 11,3 persen year-on-year (YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp48,8 triliun. Bahkan, kenaikan dana per nasabah BTN Prioritas konsisten melebihi benchmark Rp15 miliar.
Berdasarkan data internal, nasabah yang telah memiliki dana kelolaan dengan kisaran Rp15 miliar sampai Rp 100 miliar mencapai 450 orang. Adapun hingga kini, total FUM nasabah kategori tersebut mencapai Rp21 triliun.
Melihat tren tersebut, BTN melihat adanya kebutuhan untuk memberikan layanan atau segmen khusus bagi nasabah yang telah melampaui BTN Prioritas.
"Kelompok nasabah itu umumnya disebut dengan individu dengan Nilai Kekayaan Bersih Level Atas atau High-Net Worth Individual (HNWI) dan Ultra-High Net Worth Individuals (UHNWI)," ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu saat Grand Launching BTN Private di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Adapun peluncuran layanan BTN Private merupakan sebuah layanan eksklusif bagi nasabah yang telah memiliki aset menembus Rp15 miliar. Sehingga siap melangkah lebih tinggi setelah melampaui segmen BTN Prioritas.
Inovasi BTN Private sejalan dengan arah bisnis Beyond Mortgage atau lebih dari sekadar bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR). “Itulah kenapa tema malam ini adalah The Symphony of Private Banking: Harmony in Legacy & Lifestyle. BTN ingin menjadi bagian dari harmoni itu. Mendampingi bapak/ibu dalam setiap fase kehidupan, baik pribadi, keluarga, maupun bisnis,” ujar Nixon dalam rilis.
Dia mengatakan, BTN Private dirancang untuk individu yang memiliki visi jangka panjang. Bukan hanya dalam hal membangun kekayaan, melainkan juga dalam hal menjaga nilai kekayaan, memperluas dampaknya, hingga mewariskannya kepada ahli waris sebelum tutup usia.
“BTN Private kami rancang untuk mereka yang punya visi jauh ke depan. Yang bukan hanya ingin membangun kekayaan, tapi juga ingin menjaga values atau nilainya, memperluas dampaknya, dan mewariskannya,” ujarnya.
Sebelum adanya segmen khusus BTN Private, BTN membagi segmentasi nasabah ritelnya menjadi empat segmen. Yakni, Mass Segment atau segmen terbawah yang akuisisinya dilakukan melalui aplikasi Bale by BTN. Lalu, BTN Prima atau Upper Mass Segment untuk nasabah dengan saldo sekitar Rp10 juta hingga Rp100 juta.
Kemudian, BTN Prospera atau Emerging Affluent Segment dengan saldo sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta. Sementara di level teratas adalah BTN Prioritas dengan dana kelolaan sekitar Rp500 juta hingga Rp15 miliar.
Nixon menuturkan, BTN Private di-desain dengan kata kunci experience atau pengalaman layanan premium yang personal, modern, dan penuh makna. Tercermin dari sejumlah benefit eksklusif dan privilege khusus dan Private Banking Relationship Manager yang didedikasikan untuk setiap nasabah.
Selain mendapatkan kartu debit BTN Private berupa Visa Infinite Debit Card, nasabah BTN Private dapat menikmati benefit lainnya. Di antaranya, cashback hingga Rp37,5 juta untuk penempatan dana baru, menginap gratis di hotel bintang limat bagi nasabah baru, cashback Rp5 juta untuk transaksi debit di tiga bulan pertama, dan layanan Concierge Premium, yang termasuk reservasi jet pribadi, wellness trip, hingga medical evacuation.
“Semua ini dirancang agar nasabah BTN Private bisa menikmati layanan yang tidak hanya eksklusif, tetapi juga effortless dan berkelas, karena BTN Private tidak hanya bicara soal produk keuangan, tetapi juga tentang gaya hidup dan nilai hidup. Kami percaya, setiap perjalanan sukses butuh partner yang mengerti ritmenya, seperti harmoni dalam sebuah simfoni,” tutur Nixon.
Dirinya berharap, BTN Private akan menjadi benchmark baru untuk layanan premium di Indonesia. Layanan yang bukan hanya elegan, tapi juga hangat, personal, dan memberikan makna," tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)