Peningkatan ini, menurut Agus, memperkuat posisi Bank DKI dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional dan daerah, serta menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan sektor UMKM.
"Bank DKI berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas dan berkelanjutan, mendukung ketahanan ekonomi nasional melalui sektor UMKM," ujar Agus.
Karenanya, Agus menjelaskan, pihaknya optimistis bakal dapat mencapai pertumbuhan yang positif hingga akhir 2024 mendatang, dengan melakukan berbagai konsolidasi internal.
Termasuk di antaranya uoaya perbaikan sistem dan business process. Hal ini diimbangi juga dengan penekanan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.
Secara keseluruhan, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh sebesar 9,55 persen dari Rp49,96 triliun pada September 2023 menjadi Rp54,73 triliun pada September 2024, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) Gross tetap terjaga di level 2,21 persen.