Sedangkan segmen komersial juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 10,29 persen secara tahunan (year on year/YoY), meningkat dari Rp23,45 triliun menjadi Rp25,85 triliun.
Menurut Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, kondisi perbankan di tengah persaingan suku bunga yang ketat tetap terkelola dengan baik.
Bank DKI fokus menjaga likuiditas yang memadai, dengan rasio Loan to Deposit (LDR) sebesar 86,19 persen, AL/NCD sebesar 103,24 persen, AL/DPK sebesar 18,14 persen, dan NSFR sebesar 104,17 persen.
Selain itu, Bank DKI terus melakukan upaya untuk meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) melalui optimalisasi dana murah dan repricing dana mahal. Hingga September 2024, DPK mencapai Rp63,5 triliun, relatif stabil dibandingkan tahun lalu.
Dengan berbagai pencapaian ini, hingga akhir Triwulan III-2024 lalu, total aset Bank DKI meningkat sebesar 3,19 persen, menjadi Rp80,74 triliun dibandingkan Rp78,24 triliun pada September 2023.