"Kami juga mengembangkan inovasi digital untuk meningkatkan akses layanan perbankan yang lebih luas melalui platform seperti Livin’ dan Kopra by Mandiri," kata Darmawan.
MIF 2025 menjadi lebih strategis di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi global, seperti perlambatan pertumbuhan di negara maju, ketegangan geopolitik, serta perubahan kebijakan moneter di berbagai negara.
Oleh karena itu, diskusi dalam forum ini akan menitikberatkan pada berbagai aspek ekonomi makro, termasuk stabilitas moneter, investasi sektor riil, dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Sementara itu, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria menjelaskan, Bank Mandiri mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi melalui berbagai program strategis.
Salah satu terobosan terbaru dalam MIF 2025 adalah Business Matching "Energizing Private Sectors", yang mempertemukan investor dengan korporasi besar Indonesia di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral.
Melalui sesi Business Matching ini, perseroan menargetkan percepatan investasi di lima sektor utama yang selaras dengan prioritas pemerintah, yaitu mineral mining dan downstreaming, minyak dan gas, manufaktur, energi terbarukan, serta konstruksi dan infrastruktur dari 44 perusahaan dalam negeri dan luar negeri.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya akselerasi investasi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Eka.