Agus menjelaskan, segmen UKM menjadi motor pertumbuhan utama atas kinerja Bank DKI, dengan peningkatan 15,47 persen secara tahunan (year on year/YoY), dari Rp1,93 triliun pada 2023 menjadi Rp2,22 triliun per 31 Desember 2024 lalu.
Agus mengeklaim bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi mitigasi risiko yang lebih baik dari Perseroan, serta berbagai inisiatif digitalisasi dan inovasi layanan untuk mendorong pertumbuhan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"2024 menjadi momentum penting bagi Bank DKI dalam membangun fondasi bisnis yang lebih tangguh," ujar Agus.
Dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian, dikatakan Agus, pihaknya terus mengakselerasi pertumbuhan kredit dan pembiayaan, terutama di sektor UKM, yang memiliki potensi besar dalam menopang perekonomian daerah.
Dengan demikian, Bank DKI mengaku optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif ini pada tahun-tahun mendatang.