Selain UKM, dikatakan Agus, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga mencapai Rp23,39 triliun, tumbuh sebesar 5,85 persen dibanding capaian di 2023 yang tercatat masih sebesar Rp22,1 triliun.
Kualitas kredit tetap terjaga dengan NPL Gross sebesar 2,54 persen dan NPL Nett sebesar 1,06 persen, mencerminkan manajemen risiko yang disiplin dan strategi pengelolaan aset yang efektif.
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Bank DKI juga memperkuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan rasio 173,2 persen, menunjukkan ketahanan permodalan yang solid dan kesiapan menghadapi potensi risiko di masa depan.
Di lain pihak, di tengah persaingan ketat dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank DKI tetap berhasil menjaga momentum pertumbuhan dengan total DPK meningkat menjadi Rp64,08 triliun, naik dari Rp63,63 triliun pada 2023.
Sementara, Rasio Current Account Saving Account (CASA) terjaga pada level 43,7 persen, yang mencerminkan strategi optimalisasi dana murah untuk mendukung efisiensi biaya dana (Cost of Fund).