"Caranya justru dengan menjadikan captive market tersebut sebagai entry point untuk memasuki market area baru," tutur Busrul.
Contohnya, Busrul menjelaskan, pihaknya gencar melakukan penyaluran kredit produktif, penggalian dana murah untuk segmen atas dan penetrasi layanan devisa.
"Pengembangan digitalisasi untuk seluruh aspek baik business process maupun penyediaan produk dan jasa digital, layanan devisa juga kami lakukan untuk memberikan pengalaman perbankan yang baru bagi nasabah eksisting maupun untuk meraih market area yang baru," ungkap Busrul.
Di lain pihak, pertumbuhan kredit sebesar 12,61 persen sendiri disebut Busrul berada di atas rata rata pertumbuhan sektor industri perbankan per September, yaitu di angka 8,96 persen (YoY).
Pertumbuhan kredit tertinggi bankjatim terjadi pada sektor produktif (komersial & SME) sebesar 25,44 persen (YoY) dan sektor konsumer sebesar 4,74 persen (YoY).