"Kami rasa akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat," papar Busrul.
Pertumbuhan kredit yang telah dicapai membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Per Triwulan III-2022 rasio LDR BJTM masih hanya sebesar 55,4 persen, yang kemudian naik menjadi 61,49 persen pada triwulan III tahun ini.
"Selain itu, kinerja penyaluran kredit juga berhasil diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman," tandas Busrul.
Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim yang melandai, yakni di angka 3,72 persen pada triwulan III-2022 menjadi 2,74 persen pada Triwulan III-2023.
Artinya, kualitas kredit bankjatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.