Dukungan pembiayaan ini antara lain digunakan untuk pembangunan proyek vital seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan jaringan kereta api yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan pelaku usaha.
“Penyaluran ini merupakan wujud nyata peran Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kami meyakini pembangunan infrastruktur memiliki multiplier effect terhadap perekonomian mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan konektivitas antarwilayah, hingga mendorong investasi di sektor-sektor produktif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ossy merinci bahwa subsektor transportasi menjadi kontributor terbesar dengan penyaluran mencapai Rp121,44 triliun, tumbuh 33,9 persen yoy.
Kemudian subsektor jalan meningkat 18,1 persen yoy menjadi Rp55,81 triliun, pembiayaan untuk migas dan energi terbarukan tumbuh 16,3 persen yoy menjadi Rp39,66 triliun, sementara telematika naik 11,0 persen yoy menjadi Rp40,16 triliun.
Bank Mandiri memandang prospek sektor infrastruktur akan semakin positif ke depan, seiring dengan arah kebijakan pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.