sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonom: Pandemi Bikin UMKM Banyak Kredit Bank Macet

Banking editor Iqbal Dwi Purnama
20/08/2021 19:07 WIB
Pandemi covid-19 yang belum berakhir membuat angka kredit bank di pelaku UMKM) banyak yang macet.
Ekonom: Pandemi Bikin UMKM Banyak Kredit Bank Macet (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)
Ekonom: Pandemi Bikin UMKM Banyak Kredit Bank Macet (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Pandemi covid-19 yang belum berakhir membuat angka kredit bank di pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) banyak yang macet. 

Menurut Josua Pardede, Senior Vice President-Economist PermataBank, pada dasarnya sisi permintaan dan penawaran baru akan mulai meningkat pada semester II tahun ini.

Menurutnya ada beberapa faktor yang sudah pulih meskipun ada beberapa kalangan sektor lain yang masih dipengaruhi oleh penyebaran pandemi covid 19. 

"Ya, ada beberapa pabrikan yang masih menonjol dibandingkan dengan manufaktur sektor lain, misalnya seperti makanan dan minuman, Dan juga petrokimia serta sektor farmasi," Ujar Josua dalam Market Headline IDXChanel pada Jumat (20/8/2021).

Menurutnya, Parameter baru mulai terlihat terkait meningkat dan membaiknya pada kuartal kedua tahun ini dan juga dari konsumsi swasta dan investasi terus meningkat. Namun Josua Optimis Akan ada beberapa Peningkatan lain dalam beberapa waktu kedepan.

Josua mengatakan, pihaknya kan membekukan kredit pada beberapa perubahan yang kontribusinya pada PBD masih lambat. "kami akan mencoba menghitung ide pembekuan kredit pada beberapa sektor, yang kinerjanya dalam hal PDB, mereka akan kita dibandingkan dengan sektor lain misalnya seperti pertanian," Sambungnya.

Dengan belum terkendalinya kasus Covid-19, sebagian besar UMKM sulit untuk melakukan ekspansi dengan meminjam kredit lebih banyak lagi ke lembaga keuangan formal. Meskipun ada penjaminan kredit, namun aktifitas ekonomi masyarakat masih belum pulih dampak dari pembatasan mobilitas, yang merupakan upaya penangan pandemi covid 19.

"Kredit pada segmen ini karena seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa pemanfaatan kapasitas rata-rata industri dari setiap sektor tidak begitu tinggi, jadi pada dasarnya Bank dan perlu mengelola kredit mereka. " lanjut Josua.

Situasi ini menurut Josua memang sangat rumit untuk berkembang. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menerapkan kebijakan restrukturisasi perkreditan. "Saya pikir itu membantu, masalahnya adalah untuk beberapa sektor, Masih ada perbedaan ras yang sangat tinggi," tuturnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement