sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekosistem Ultra Mikro (UMi) BRI Salurkan Pinjaman Rp622,3 Triliun ke 36,1 Juta Debitur

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
07/08/2024 14:20 WIB
Hingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem Ultra Mikro (UMi) BRI menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur.
Ekosistem Ultra Mikro (UMi) BRI Salurkan Pinjaman Rp622,3 Triliun ke 36,1 Juta Debitur (FOTO:Dok BRI)
Ekosistem Ultra Mikro (UMi) BRI Salurkan Pinjaman Rp622,3 Triliun ke 36,1 Juta Debitur (FOTO:Dok BRI)


IDXChannel - Hingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem Ultra Mikro (UMi) BRI menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur dengan portofolio pinjaman yang disalurkan mencapai Rp622,3 triliun atau tumbuh 7,7 persen secara year on year.

"Apabila dirinci, dari total Rp622,3 triliun tersebut Rp496,2 triliun diantaranya disalurkan melalui kredit mikro BRI, Rp77 triliun disalurkan oleh Pegadaian dan sisanya senilai Rp49,2 triliun disalurkan PNM," kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam rilis Rabu (7/8/2024).

Dia mengungkapkan bahwa kunci pertumbuhan ekosistem UMi tak lepas dari penyaluran kredit yang selektif (selective growth). BRI juga akan memperkuat positioning bisnis mikronya dengan pendekatan ecosystem centric dan strategi Pemberdayaan Berada di Depan Pembiayaan.

Supari juga menambahkan BRI akan fokus pada penguasaan micropayment dengan pembentukan ekosistem berbasis pemberdayaan.

Sehingga selain meningkatkan penghimpunan simpanan masyarakat, diharapkan turut mampu meningkatkan kedalaman inklusi keuangan yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

Sebelumnya pada Selasa (30/07), Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong kinerja bisnis penyaluran pembiayaan ultra mikro meski di tengah kondisi ekonomi global tidak stabil dan daya beli masyarakat melemah.
Erick Thohir mengingatkan peran penting UMKM dalam stabilisasi ekonomi saat krisis ekonomi 1998.

"Ketika daya beli masyarakat sedang turun atau UMKM sedang melemah, kami sebagai pemerintah atau BUMN tidak boleh meninggalkan mereka," ujarnya.

Ia menekankan bahwa BUMN memiliki Key Performance Indicators yang mencakup kontribusi pada kebijakan fiskal melalui pajak dan dividen, serta peran sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

"Kita harus melindungi kelas menengah, mendorong usaha kecil menjadi besar, dan yang besar menjadi pemain global," tuturnya.


(Kunthi Fahmar Sandy)

Advertisement
Advertisement