Jaksa penuntut AS tengah melalukan penyelidikan terkait keruntuhan SVB dan menemukan sebuah sumber yang mengatakan kepada Reuters minggu lalu bahwa bank senilai USD212 milyar ini runtuh ketika para deposan bergegas menarik uang mereka.
Keadaan semakin memanas ketika banyak pihak yang saling menyalahkan, seperti beberapa pihak mengatakan bahwa kurangnya manajemen risiko yang memadai dari bank tersebut, ditambah dengan deregulasi dan kenaikan suku bunga yang tajam.
Bank-bank AS telah kehilangan nilai sekitar setengah triliun dolar dan pada hari Jumat, Presiden Joe Biden telah berjanji bahwa simpanan para nasabah bank aman dan krisis telah mereda.
Meskipun begitu, Warren tetap menyerukan agar para eksekutif bank-bank yang gagal dimintai pertanggungjawaban dalam surat yang diterbitkan pada hari Minggu yang dikutip dari laman The Guardian, Minggu (19/03/2023).
"Para eksekutif bank, yang mengambil risiko yang tidak perlu atau gagal melakukan lindung nilai terhadap ancaman yang dapat diprediksi, harus bertanggung jawab atas kegagalan ini. Namun, salah urus ini dibiarkan terjadi karena serangkaian kegagalan dari para pembuat undang-undang dan regulator," ungkap Warren.
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)