Gubernur Bank of England (BoE) Waspadai Keruntuhan Silicon Valley Bank

IDXChannel - Gubernur Bank of England (BoE) mengatakan bahwa Bank of England kini dalam keadaan siaga dan akan tetap waspada terhadap kelanjutan gejolak akibat runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB).

Bos BoE mencatat bahwa kejatuhan pemberi pinjaman tersebut dinilai yang tercepat sejak Barings Bank pada pertengahan tahun 1990-an.

Andrew Bailey menyangkal bahwa sektor keuangan sedang menuju krisis baru dengan mengatakan bahwa gejolak pasar baru-baru ini telah menguji sektor perbankan untuk melihat tanda-tanda kelemahan dan memberikan jaminan bahwa para regulator menyadari adanya potensi risiko.

"Saya rasa kita sama sekali tidak berada di posisi yang sama seperti tahun 2007... namun kita harus sangat waspada dan saya rasa tidak ada masalah ke depannya, tetapi saya tidak ingin memberi anda, untuk sesaat, gagasan bahwa kita tidak terlalu waspada, karena kita berada dalam periode yang sangat tinggi, terus terang, ketegangan dan kewaspadaan," ujar Andrew Bailey melalui laman The Guardian, Rabu (29/03/2023).

Setelah gagal, SVB mengumpulkan dana darurat untuk menutup kekurangan miliaran poundsterling dalam keuangannya dan membuat Bank AS berjuang untuk mengimbangi peningkatan penarikan dana dari para pelanggan yang telah mengalami pengetatan pendanaan dalam beberapa bulan terakhir.

Kekhawatiran akan kesehatan bank mendorong para nasabah ketakutan dan menyebabkan bank tersebut lari dan menurunnya harga saham yang kemudian disita oleh pihak berwenang AS, sedangkan sisa dari perusahaan induk SVB di AS diambil alih oleh First Citizens asal North Carolina dalam sebuah kesepakatan darurat yang diatur oleh Bank of England dan Departemen Keuangan.

Bailey mengatakan bahwa regulator telah menyadari adanya berbagai masalah di Credit Suisse dan telah bersiap-siap untuk menghadapi potensi kehancurannya, lalu menghentikan operasi Credit Suisse di Inggris.

"Kami telah mengambil banyak langkah selama bertahun-tahun untuk menempatkan operasi di Inggris di tempat di mana kami pikir kami dapat menanganinya jika kami membutuhkannya ... dan hal ini telah menjadi prioritas utama kami selama hampir satu dekade terakhir," ujar gubernur.

Sementara itu, regulator Swiss menghadapi kritik akibat penghapusan obligasi khusus yang memungkinkan penghapusan kontrak dengan melindungi pemegang saham dalam pengambilalihan UBS. Namun, Bailey mengatakan bahwa bank-bank di Inggris tidak menerbitkan obligasi dengan klausul-klausul tersebut.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai upaya deregulasi pemerintah, deputi gubernur Bank, dan kepala Otoritas Regulasi Prudential, Sam Woods, mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menghentikan perubahan pada peraturan-peraturan tertentu seperti ringfencing untuk melindungi dan memisahkan deposito harian dari operasi perbankan investasi selama perubahan tersebut relatif kecil.

Namun, Sam Woods menyarankan akan ada pengetatan lebih lanjut pada beberapa aturan dan Bank of England akan melihat apakah konsentrasi deposito dari sektor-sektor tertentu di masing-masing bank beresiko, serta bagaimana teknologi telah meningkatkan kecepatan terjadinya bank run.

"Kami harus melihat semua itu dengan pasti," ujar Woods melalui laman The Guardian, Rabu (29/03/2023).

Penegasan kembali dilakukan oleh Bailey akibat kekhawatirannya atas keputusan AS untuk menjamin semua deposito di SVB, walaupun ia memahami bahwa AS berada di bawah tekanan. Sementara itu, gubernur menekankan bahwa regulator tidak berada dalam bisnis melindungi bank-bank dari kegagalan.

"Kami tidak menjalankan rezim tanpa kegagalan, karena hal itu akan menimbulkan berbagai macam konsekuensi,” ujar Gubernur.


(Penulis Fidya Damayanti magang)

(SAN)