"(Depresiasi) lebih baik dari Rupee India, Baht Thailand, dan Ringgit Malaysia yang masing-masing tercatat melemah 0,70 persen, 1,7 persen, dan 5,84 persen," paparnya.
Dia menjelaskan, penguatan mata uang Garuda ini sejalan disebabkan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik yang sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang baik dengan stabilitas tetap terjaga.
Selain itu, imbal hasil aset keuangan domestik juga dinilai tetap menarik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Ke depan, kata Perry, BI akan terus memperkuat upaya stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dan mendukung pengendalian harga-harga impor.