IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengakui harga saham perseroan sangat volatil di tengah tekanan jual dari investor asing.
Meski begitu, manajemen BCA menegaskan kondisi fundamental perusahaan tetap solid, sehingga tidak ada upaya khusus untuk menahan koreksi saham.
Wakil Presiden Direktur BCA, John Kosasih mengatakan, meski harga saham naik-turun, kinerja BCA tetap terjaga dengan baik.
"Meskipun bursa sempat mengalami kenaikan kemarin, tapi dinamika di pasar ini tetap berlangsung dengan tekanan jual dari investor asing," ujar John dalam Public Expose Live 2025, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, kinerja keuangan, likuiditas, dan permodalan bank berada pada tingkat yang sangat memadai untuk menopang kebutuhan dan ekspansi bisnis ke depan.
Kualitas aset bank juga sangat baik, dengan rasio non-performing loan (NPL) dan loan at risk (LAR) yang terus membaik.
Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya menambahkan investor domestik justru memanfaatkan kesempatan di tengah volatilitas.
Hal ini menyebabkan jumlah investor ritel meningkat, yang berdampak pada pergeseran komposisi investor dari asing ke domestik.
"Ini merupakan suatu hal yang wajar," katanya.
Dari sisi kinerja, BCA membukukan pertumbuhan laba bersih yang positif pada paruh pertama 2025. Per Kamis (11/9/2025), harga saham BCA ditutup naik 0,64 persen ke level Rp7.850, dan secara mingguan telah naik 1,91 persen.
(Febrina Ratna Iskana)