IDXChannel - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) meminta Bank Indonesia (BI) tidak terburu-buru untuk mengetatkan kebijakannya meski inflasi di banyak negara semakin meroket. Pasalnya, kenaikan bunga acuan bakal berpengaruh pada perlambatan pertumbuhan ekonomi RI.
Karena itu, BI diminta tetap mempertahankan suku bunga kebijakan di level 3,50% sembari mencermati dinamika eksternal. "Oleh karena itu, kami melihat bahwa BI perlu terus mempertahankan suku bunga kebijakannya," tulis LPEM FEB UI dalam lama resminya, Kamis (21/7/2022).
Adapun lonjakan tingkat harga pada Juni 2022 berada dalam kategori cost-push inflation atau inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi terutama didorong oleh kenaikan pada harga komoditas yang bergejolak.
Di sisi lain, inflasi inti dikatakan masih berada pada tingkat yang relatif aman dalam target BI. Dilihat dari indikator makroekonomi, pemulihan ekonomi terlihat masih berjalan sesuai dengan ekspektasi. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat IKK yang masih tercatat dalam teritori optimis.
"Selain itu, berkah dari harga komoditas yang tinggi juga menguntungkan kinerja perdagangan, sehingga mampu mencatatkan surplus yang sangat besar," tulisnya.