sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi

Banking editor Desi Angriani
20/11/2022 16:08 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat sektor UMKM masih menunjukan pertumbuhan bisnis yang optimistis di tengah kenaikan inflasi.
Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi (Foto: dok BRI)
Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi (Foto: dok BRI)

Sejumlah faktor menjadi penopang pertumbuhan bisnis UMKM pada kuartal III-2022 yakni pandemi Covid-19 yang cenderung terkendali, kegiatan tatap muka, baik work from office (WFO) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang semakin meningkat. 

Kemudian kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditempuh Pemerintah pada Agustus 2022 berimplikasi positif terhadap tekanan inflasi dan daya beli masyarakat sehingga omzet pelaku UMKM masih mampu meningkat. 

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi (Foto: dok BRI)

Kendati demikian, Indeks Bisnis UMKM pada kuartal III-2022 ini mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya dengan skor 109,4. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan volume penjualan pasca Idul Fitri dan kenaikan harga BBM bersubsidi pada September 2022. 

Lalu, survei ini mengungkap bahwa sebagian pelaku UMKM menurunkan pembelian bahan baku akibat kenaikan harga sehingga volume produksi mengalami penurunan.


Selain itu, curah hujan yang relatif tinggi menyebabkan adanya gagal panen tanaman hortikultura, nelayan terkendala melaut, dan membuat aktivitas harian pertambangan dan konstruksi mengalami hambatan. 

Hampir seluruh komponen penyusun Indeks Bisnis UMKM kuartal III-2022 mengalami penurunan. Hal terbesar terjadi pada komponen volume produksi/penjualan dikarenakan berlalunya periode lebaran membuat permintaan kembali ke level normal. 

Disamping itu, rata-rata harga jual mengalami kenaikan meski tidak setinggi kuartal sebelumnya, mengingat sebagian pelaku UMKM tidak menaikkan harga jual agar volume penjualannya tidak semakin tergerus. Dengan volume penjualan yang terbatas dan kenaikan harga jual yang lebih kecil, membuat omset penjualan ikut menurun. 

Selanjutnya, dengan harga bahan baku yang meningkat dan penjualan yang melemah, membuat pertumbuhan pemesanan dan persediaan barang input serta persediaan barang menjadi melambat. Di tengah tantangan tersebut, komponen investasi usaha tetap meningkat sejalan dengan optimisme perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan tetap baik kedepan.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement