sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi Eropa Belum Mendingin, ECB Diprediksi Tak ‘Ngoyo’ Naikkan Suku Bunga

Banking editor Maulina Ulfa - Riset
03/05/2023 09:58 WIB
Tingkat inflasi harga konsumen (IHK) di Kawasan Eropa sedikit meningkat menjadi 7% pada April 2023.
Inflasi Eropa Belum Mendingin, ECB Diprediksi Tak ‘Ngoyo’ Naikkan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)
Inflasi Eropa Belum Mendingin, ECB Diprediksi Tak ‘Ngoyo’ Naikkan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tingkat inflasi harga konsumen (IHK) di Kawasan Eropa sedikit meningkat menjadi 7% pada April 2023. Angka ini naik tipis dari level terendah dalam 13 bulan terakhir pada Maret lalu sebesar 6,9%.

Tingkat inflasi ini masih sangat jauh di atas target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 2%. Di samping itu, meskipun indeks inflasi inti turun menjadi 5,6%, angka ini tetap mendekati level tertinggi sepanjang masa yakni 5,7% pada bulan sebelumnya.

Harga energi naik 2,5% dibandingkan kontraksi 0,9 persen pada Maret. Adapun biaya layanan naik lebih cepat 5,2% dibanding 5,1% di bulan sebelumnya.

Di sisi lain, inflasi terpantau melambat untuk makanan, alkohol & tembakau sebesar 13,6% dibandingkan 15,5% pada bulan sebelumnya dan barang industri non-energi sebesar 6,2% vs 6,6% bulan sebelumnya.

Pada basis bulanan, indeks harga konsumen zona Eropa naik 0,7% yang merupakan kenaikan tiga bulan berturut-turut.

Kondisi ini menunjukkan bahwa bank sentral blok tersebut kemungkinan akan melanjutkan upayanya untuk memerangi inflasi dengan semakin menaikkan suku bunga.

Data inflasi April bersamaan dengan Bank Sentral Eropa yang bersiap untuk mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada Kamis (4/2/2023). Bank sentral diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman.

Namun, masih terdapat perdebatan apakah ECB akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau memilih kenaikan 50 basis poin yang lebih besar.

"Bahkan jika inflasi utama telah turun dan akan turun lebih jauh, ini belum saatnya untuk melegakan (suku bunga). ECB tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya yang meremehkan inflasi dan oleh karena itu bersedia melangkah terlalu jauh, bahkan jika ini akhirnya menjadi kesalahan kebijakan,” kata analis di lembaga ING dalam sebuah catatan.

Diketahui selama ini ECB merupakan bank sentral yang kurang konsisten mengambil kebijakan terkait kenaikan suku bunga.

Namun, meski data inflasi mendorong bank sentral untuk segera mengambil sikap terkait menaikkan suku bunga, tetapi ECB sepertinya akan menghindari kenaikan suku bunga yang lebih besar.

Anggota dewan ECB, Isabel Schnabel pada April menyatakan bahwa dia ingin melihat penurunan inflasi inti yang "berkelanjutan" sebelum mengubah arah kebijakan bank sentral.

Namun, penurunan inflasi yang lambat menambah dorongan ECB untuk dapat mengambil langkah berani pada pertemuan Kamis esok (4/2/2023).

Sikap dovish ECB semakin diperkuat pasca rilis Bank Lending Survey kuartalan ECB pada Selasa (2/5/2023) yang menunjukkan bahwa bank menjadi jauh lebih berhati-hati tentang pinjaman, memperketat standar kredit pada laju tercepat sejak krisis utang kawasan tersebut satu dekade lalu.

Kepala ekonom ECB Philip Lane pada pertengahan April menggambarkan Survei ini sebagai titik data "paling penting" menjelang pertemuan bank sentral pada bulan Mei ini. (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement