"Kami akan secara terukur, itu yang kami terus pastikan, inflasi inti kembali di bawah 4% di semester I, as early as possible," ujarnya.
"Kami terus akan tetap menjaga nilai tukar rupiah, pada masa turbulensinya kami lakukan intervensi. Kami stabilisasikan, tapi tahun depan dengan turbulensi yang agak mereda, kami yakin Rupiah akan menguat ke fundamentalnya," tambah Perry.
Sementara itu, karena terjaga daya beli masyarakat di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, hingga stabilnya harga-harga yang bisa dikendalikan pemerintah, tekanan inflasi bisa terus diredam.
Menurut Perry, inflasi mulai semester II-2023 sudah akan di level bawah 4%, turun dari proyeksi tingkat inflasi hingga akhir 2022 di level 5,4%. Sementara itu, inflasi inti katanya sudah akan bisa di level bawah 4% mulai semester I-2023.
"Semester II inflasi IHK di bawah 4% akhir tahun depan, inflasi kita perkirakan di sekitar 3%. Kalau core inflation sudah di bawah 4% di semester I, tapi inflasi IHK karena dampak basenya, akhir tahun depan sekitar 3%," kata Perry.