Kemampuan bank meningkatkan efisiensi terlihat pula dari Return on Average Equity (ROAE) atau tingkat pengembalian ekuitas rata-rata yang naik signifikan ke level di atas 20%.
“ROA [Return on Asset atau tingkat pengembalian aset] juga tercatat naik dibandingkan periode sebelumnya,” katanya.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 64,26% pada kuartal I-2022 menjadi 60,7% pada kuartal I-2023.
Seiring dengan hal tersebut, BRI juga sukses mengelola dana secara optimal. Rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) BRI susut dari 38,37% per Maret 2022 menjadi 37,37% per Maret 2023.
Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengungkapkan, segmen bisnis UMKM, khususnya mikro menjadi kontributor utama pertumbuhan. Di mana kredit segmen mikro BRI mampu tumbuh double digit sebesar 11,18% di sepanjang Januari–Maret 2023.
“Total kredit BRI secara konsolidasi tumbuh menjadi Rp1.180,12 triliun, sebesar 47,7% dari total kredit di antaranya disalurkan kepada segmen mikro dan ultra mikro. Sedangkan untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun," terang Catur.