Anggie Ariesta
IDXChannel - Bank Indonesia (BI) meyakini respons kebijakan moneter dan inovasi instrumen bank sentral akan memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar Rupiah tetap stabil.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, berbagai instrumen moneter pro-market yang telah diterbitkan selama tahun 2023, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI, terus dioptimalkan untuk menggantikan instrumen moneter sebelumnya Reverse Repo yang tidak dapat diperdagangkan di pasar uang dan pasar valas.
"Ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global," ujar Perry, Rabu (21/2/2024).
Hingga 20 Februari 2024, posisi instrumen SRBI tercatat sebesar Rp391,82 triliun, SVBI sebesar USD1,89 miliar dan SUVBI sebesar USD265 juta.
"Penerbitan SRBI, SVBI, dan SUVBI ini mampu memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri," katanya.
Perkembangan ini juga tercermin dari kepemilikan non residen pada instrumen SRBI yang mencapai Rp88,55 triliun.
(DES)
