Di saat sektor ekonomi lain terpuruk, industri properti bukan hanya mampu bertahan juga menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional. “Jadi, ketika pandemi berlalu dan sektor ekonomi lain mulai bangkit, industri properti bisa berlari lebih kencang,” kata Yazid.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta. Menurut Nafan, pertumbuhan kinerja BBTN disinyalir menjadi pendorong harga saham pada perdagangan di bursa saham dalam dua har ini. Harga saham BBTN saat ini mencerminkan rasio PBV di bawah 1x, jauh lebih rendah dibandingkan bank BUMN lainnya.
“Saya melihat kenaikan karena apresiasi dari investor yang melihat kinerja perbankan sudah sangat positif, didorong oleh pertumbuhan kredit dan pemulihan ekonomi. Disisi Lain PBV dibawah 1x atau saya lihat saat ini 0,8x juga masih undervalue dan menjadi opportunity buat investor untuk membeli saham BBTN, selain karena kinerjanya yang meningkat,” katanya.
Selain kinerja yang solid, beberapa katalis positif bisa menjadi pertimbangan investor dalam membeli saham BBTN. Di antaranya manajemen BBTN menegaskan tengah merampungkan super App yang menjadi platform bersama seluruh ekosistem industri properti dan perumahan. BTN juga sudah mengupgrade aplikasi BTN Property yang memampukan perusahaan memperluas akses pasar ke segmen milenial sekaligus memangkas proses persetujuan kredit.
Katalis positif lainnya adalah rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan skema rights issue. Tambahan modal ini membuat rasio kecukupan modal meningkat menjadi di atas 25% sehingga memberi ruang lebih besar bagi BBTN dalam menjalankan agenda pemerintah di pengadaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.