Sebaliknya, pasar memperkirakan, kemungkinan kenaikan 25 basis poin pada Juli yang diikuti oleh pemangkasan yang sama pada Desember. Selain itu, sejumlah pejabat The Fed telah menekankan jeda dalam siklus kenaikan seharusnya tidak dilihat sebagai kenaikan terakhir.
Gubernur The Fed, Jerome Powell juga diperkirakan memilih jeda kenaikan suku bunga untuk menilai dampak dari langkah di masa lalu dan kegagalan perbankan terhadap kondisi kredit dan ekonomi. Komentar Powell dalam konferensi pers setelah rapat FOMC akan dicermati untuk mendapatkan petunjuk tentang rencana The Fed pada pertemuan berikutnya bulan depan.
The Fed masih akan memantau data inflasi yang dirilis pada Selasa (13/6) sebagai bahan pertimbangan kebijakan moneter. Meskipun bank sentral menargetkan inflasi yang terpisah untuk target 2 persen mereka, laporan inflasi yang diawasi secara ketat diperkirakan akan menunjukkan tekanan harga yang masih kuat.
Inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan naik 0,4 persen secara bulanan (month-on-month/mom). Hal ini akan menandai bulan keenam berturut-turut di mana inflasi inti telah meningkat sebanyak itu atau lebih, dan membantu menjelaskan mengapa suku bunga mungkin akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Kenaikan bulanan sebesar itu telah menyulitkan angka inflasi utama untuk turun dengan cepat. Inflasi inti tahunan diperkirakan mencapai 5,2 persen, laju paling lambat sejak November 2021.
Inflasi secara keseluruhan diproyeksikan turun menjadi 4,1 persen. Meskipun masih sangat tinggi, inflasi yang secara bertahap melandai memberikan ruang bagi bank sentral untuk memberi jeda pengetatan kebijakan moneter.
(FAY)