Menurut Somani, saat ini Chase Bank telah memiliki 1.000 staf di Inggris, dari total 19.000 karyawan di bawah naungan JPMorgan. Pihak Chase disebut Somani juga tengah bersiap meningkatkan jumlah staf tersebut menjadi dua kali lipat pada akhir 2024.
Usaha tersebut akan terus berkembang dari giro dan tabungan dengan meluncurkan produk pinjaman. Kemungkinan dimulai dengan kartu kredit pada akhir 2023 mendatang.
JPMorgan mengungkapkan kepada investor bahwa mereka memperkirakan akan kehilangan USD450 juta pada usaha tersebut pada tahun 2022, dan menguraikan kerugian kumulatif sebesar USD1 miliar selama beberapa tahun.
Investor telah menyatakan keprihatinan tentang kurangnya detail tentang investasi digital JPMorgan dan tentang prospek mereka yang tidak pasti.
“Sejarah bertentangan dengan upaya JPMorgan untuk membangun bank online digital di Inggris dan di tempat lain," ujar Analis Perbankan di Wells Fargo, Mike Mayo, dalam laporan tersebut.
Pasar Inggris telah melihat banyak upaya yang dibatalkan untuk menantang dominasi bank-bank utamanya, seperti Barclays, Lloyds dan NatWest, hingga N26 Jerman.
Sementara itu, Chase juga menghadapi persaingan ketat dari kedua merek digital lokal seperti Monzo dan institusi besar seperti bank tabungan Goldman Sachs, Marcus. (TSA)
Penulis: Bayu Rama