IDXChannel - Industri perbankan khususnya di Asia Tenggara saat ini masih menjadi sasaran utama para pelaku tindak kejahatan siber. Apalagi, jumlah kejahatannya terus meningkat seiring pandemi covid-19 yang belum berakhir.
Hal tersebut seperti diungkapkan, pakar keamanan siber Kaspersky mencatat tren utama yang terlihat di dunia maya tahun lalu, masih akan sama pada 2021.
"Negara-negara masih menerapkan penguncian, pembelajaran virtual dan pekerjaan jarak jauh masih terjadi, dan pembayaran digital kian meningkat. Ini berarti infrastruktur TI akan tetap terbentang, semakin membuka celah untuk ancaman yang menargetkan Windows dan perangkat jaringan yang terhubung dengan internet serta serangan multi-platform hingga rantai pasokan, dan lebih jauh lagi ” ungkap Seongsu Park, Peneliti Keamanan Senior, (GReAT) Kaspersky, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021)
Pada tahun lalu, lebih dari 80.000 koneksi domain terkait COVID dan situs web berbahaya terdeteksi oleh Kaspersky di Asia Tenggara saja.
Malaysia mencatatkan angka tertinggi diikuti oleh Vietnam, Filipina, dan Indonesia.