Hal ini sebagaimana terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan I 2023 bernilai negatif sebesar -0,5%, sedikit lebih rendah dibandingkan 0,0% pada triwulan sebelumnya.
Standar penyaluran kredit yang lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya diprakirakan terjadi terutama pada jenis kredit modal kerja dan KPR.
Sementara itu, kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya terutama pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit.
Untuk 2023, perbankan yang disurvei memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,9% yar on year (yoy), walaupun tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,2% (yoy, angka sementara sampai dengan November 2022), namun lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan pada 2021 sebesar 5,2% (yoy). (NIA)