IDXChannel – Bank Indonesia menyebut, kebutuhan pembiayaan korporasi pada Oktober 2022 hingga 3 bulan mendatang (Januari 2023) diprakirakan melambat.
Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 26,7%, lebih rendah dibandingkan SBT 28,3% pada bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, perlambatan kebutuhan pembiayaan antara lain disampaikan oleh responden sektor Pertambangan, Industri pengolahan dan Konstruksi.
"Responden menyampaikan perlambatan kebutuhan pembiayaan sebagai dampak masih lemahnya permintaan mitra dagang (62,5%), diikuti pesimisme akan peningkatan permintaan masyarakat (25,0%)," katanya Senin (21/11/2022).
Adapun pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang masih dipenuhi dari dana sendiri (71,1%) yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya (68,9%) diikuti oleh sumber pembiayaan melalui penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri (14,5%) dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (13,8%) yang terindikasi melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat masing-masing sebesar 21,6% dari 14,4%.