IDXChannel - Pemberi pinjaman Eropa, Credit Suisse Group AG, memiliki lebih dari 200 miliar rupee atau sekitar USD2,4 miliar aset di India sehingga dinilai lebih penting bagi sektor perbankan India daripada runtuhnya Silicon Valley Bank.
"Mengingat relevansi Credit Suisse dengan sektor perbankan India, kami melihat penyesuaian yang lebih lunak dalam penilaian risiko pihak lawan, terutama di pasar derivatif," tulis seorang analis, Prakhar Sharma, dalam sebuah catatan melalui laman The Economic Times, Senin (20/03/2023).
Credit Suisse memiliki lebih dari 200 miliar rupee atau sekitar USD2,4 miliar aset di India dan menjadikannya pemberi pinjaman luar negeri terbesar ke-12 dengan total pinjaman 73% dari kewajibannya di negara Asia Selatan ini dengan sebagian besar berjangka waktu pendek.
Sharma mengharapkan bank sentral negara tersebut dapat memperhatikan masalah likuiditas dan eksposur counter-party serta melakukan intervensi jika diperlukan. Ia melihat deposito institusional bergerak lebih ke arah bank-bank yang lebih besar dan berkualitas di India.
Mengutip dari laman The Economic Times, Credit Suisse mengumumkan bahwa mereka menawarkan untuk membeli kembali hingga 3 miliar franc atau sekitar USD3,23 miliar surat hutang dalam sebuah langkah guna membantu memulihkan kepercayaan pasar.