Beban operasional yang tinggi terutama berasal dari beban umum dan administrasi (-Rp507 miliar) dan beban tenaga kerja (-Rp416 miliar). Beban umum ini tinggi akibat biaya promosi, sedangkan beban tenaga kerja yang besar berasal dari gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR).
Sepanjang Januari-Juni 2025, beban operasional Superbank juga mencapai Rp644 miliar. Untuk periode ini, beban umum mencapai Rp291 miliar, terutama akibat adanya biaya proteksi kredit (-Rp72 miliar) yang sebelumnya tak pernah muncul serta biaya jasa perangkat lunak (-Rp60 miliar).
Sementara, biaya tenaga kerja pada semester I-2025 masih didominasi oleh besaran gaji (-Rp139 miliar) dan THR (-Rp40 miliar).
Superbank mengatakan, untuk mengoptimalkan beban tenaga kerja, perseroan menerapkan strategi efisiensi melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi proses, penerapan prinsip right-sizing guna memastikan jumlah tenaga kerja sejalan dengan kebutuhan operasional, serta pengelolaan biaya secara disiplin.
"Selain itu, perseroan juga akan terus meningkatkan kapabilitas SDM melalui program pelatihan dan coaching agar lebih produktif serta mampu mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan," kata manajemen Superbank.