Terakhir, Bank Mandiri juga tetap menjaga komunikasi dan menyampaikan strategi jangka panjang dan jangka pendek kepada investor dan masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan terhadap perseroan.
"Kami percaya kedepannya Perseroan bisa tumbuh dan membukukan profitabilitas yang tinggi dengan strategi bisnis yang jelas dan kerja keras dari seluruh Mandirian," jelasnya.
Jika dirinci secara tahunan atau year on year, hingga penghujung Desember 2022 kenaikan nilai saham BMRI lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bank besar lainnya secara agregat.
Tercatat sepanjang tahun 2022 harga saham BMRI meningkat 41,3% secara year to date (ytd) hingga menyentuh harga penutupan saham tahun 2022 sebesar Rp 9.925 per lembar saham.
Menurut Darmawan, kunci performa saham BMRI yang solid sepanjang tahun 2022 tidak terlepas dari strategi bisnis perseroan dalam menjaga pertumbuhan yang prima.
Lewat strategi agresif tapi prudent, Bank Mandiri tetap secara konsisten memperhatikan risiko di tengah transformasi digital yang masif sehingga mampu menghasilkan kinerja optimal.
Pertumbuhan ini juga dapat terlihat jelas pada kemampuan Bank Mandiri dalam menghasilkan laba atau profitabilitas. Posisi Return on Equity (ROE) bank only Tier-1 Bank Mandiri telah mampu menyentuh level 22,62%, meningkat signifikan mencapai 638 bps YoY di tahun 2022.
Selain itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun 2022 berhasil tumbuh 20,3% YoY menjadi Rp 87,9 triliun. Kenaikan ini pun ikut membawa rasio net interest margin (NIM) terjaga di level optimal 5,47%.
(DES)