IDXChannel - Bank Indonesia mencatat kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juli 2025 tetap tumbuh.
Penyaluran kredit pada Juli 2025 tercatat sebesar Rp7.933,6 triliun, atau tumbuh 6,6 persen (yoy), setelah tumbuh 7,6 persen (yoy) pada Juni 2025.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 9,3 persen (yoy) dan 3,5 persen (yoy).
"Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Juli 2025 tumbuh sebesar 2,7 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,2 persen
(yoy)," tuturnya Sabtu (23/8/2025).
Perkembangan KMK terutama bersumber dari
pertumbuhan sektor Industri Pengolahan, serta sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan.
Kredit Investasi (KI) pada Juli 2025 tumbuh sebesar 11,8 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,2 persen (yoy), terutama bersumber dari sektor
Pertambangan dan Penggalian, serta sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan.
Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada Juli 2025 tumbuh sebesar 7,9 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy), didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.
Dia melanjutkan, penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 4,3 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,5 persen (yoy) terutama berasal dari pertumbuhan kredit KPR dan KPA (7,1 persen, yoy), kredit real estate (3,9 persen, yoy), dan kredit konstruksi (-1,0 persen, yoy).
Menurutnya, penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2025 tumbuh sebesar 1,6 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,0 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut didorong oleh kredit UMKM pada skala kecil yang tumbuh sebesar 9,9 persen (yoy) di tengah kredit pada skala mikro dan menengah yang terkontraksi masing-masing sebesar 3,1 persen (yoy) dan
0,5 persen (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Juli 2025 dipengaruhi oleh Kredit Investasi (4,3 persen, yoy) dan
Kredit Modal Kerja (0,6 persen, yoy).
(kunthi fahmar sandy)