IDXChannel - Bank Indonesia mencatat, kredit Investasi (KI) pada Desember 2021
mengalami pertumbuhan yang melambat, dari 3,5% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 3,2% (yoy).
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, perlambatan penyaluran KI terutama terjadi pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Industri Pengolahan.
"KI sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 3,2% (yoy), melambat dibandingkan
bulan sebelumnya yang tumbuh 3,5% (yoy), terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor Perkebunan Kelapa Sawit," ujar Erwin Senin (24/1/2022).
Sementara itu, KI pada sektor Industri
Pengolahan pada Desember 2021 tumbuh 0,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya(6,5%, yoy) seiring perlambatan kredit pada subsektor Industri Pupuk.
Penyaluran kredit sektor Properti pada Desember 2021 tumbuh 4,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan November 2021 (4,5%, yoy) terutama pada KPR/KPA dan kredit Konstruksi.
Kredit KPR/KPA tumbuh meningkat, dari 9,3% (yoy) menjadi 9,7% (yoy) pada bulan laporan, terutama disebabkan oleh
peningkatan KPR Tipe Diatas 70 di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kredit Konstruksi tercatat mengalami
perbaikan, dari 0,6% (yoy) menjadi 0,8% (yoy) pada Desember 2021, terutama pada Konstruksi sub sektor Bangunan Jalan Tol di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Sementara itu, Kredit Real Estate masih mengalami pertumbuhan negatif (-1,7%, yoy), relatif sama dengan pertumbuhan negatif di bulan sebelumnya.
Perbaikan penyaluran kredit Real Estate Perumahan Menengah, Besar Atau Mewah (Tipe Diatas 70) belum dapat mengimbangi perlambatan kredit Real EstatePerumahan Flat/Apartemen.
Penyaluran kredit kepada UMKM pada Desember 2021 tumbuh sebesar 12,3% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya (3,1%, yoy), terutama pada kredit
skala mikro dan kecil.
Adapun kredit UMKM skala mikro tumbuh 61,9% (yoy) pada Desember 2021, berbalik arah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -10,7% (yoy).
"Sementara itu, Kredit UMKM skala kecil tercatat tumbuh 28,5% (yoy), meningkat dibandingkan 20,7% (yoy) pada bulan
November 2021," beber dia.
Di sisi lain, kredit usaha menengah
mengalami kontraksi yang lebih dalam, dari -3,0% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi -24,4% (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan kredit UMKM disebabkan oleh akselerasi Kredit Modal Kerja dan peningkatan Kredit Investasi.
(SANDY)