Namun, pinjaman yang diberikan kepada segmen UKM masih kurang dari 20% berdasarkan total pinjaman yang disalurkan di Indonesia.
Sebagai penggerak pertama dalam perbankan digital di Indonesia dan dengan kecanggihan teknologi yang dipadukan dengan kemampuan Investree, AMAR diharapkan dapat melayani dan meningkatkan akses keuangan bagi UKM Indonesia.
Dalam hal penilaian, laporan tersebut mengeluarkan rekomendasi BELI untuk AMAR dengan target harga Rp460, menggunakan Model Pertumbuhan Gordon, dengan asumsi biaya ekuitas 10,2%, dan tingkat pertumbuhan normal 9,7%. Target harga analis SFS sebesar Rp460 menyiratkan 2023F 2,6x P/B.
Saat ini AMAR diperdagangkan pada 2023F 1,5x P/B. Pada tahun 2021, AMAR diperdagangkan pada kisaran penilaian 2,0x P/B. Secara rata-rata, valuasi bank digital pada 2021 mencapai 21,3x. (NIA)