Secara kumulatif, penurunan laba sepanjang delapan bulan 2025 ini ditopang oleh kenaikan beban provisi (+4 persen YoY) dan biaya operasional atau opex (+6 persen YoY), sementara Net Interest Income (NII) mengalami penurunan tipis sebesar 1 persen YoY.
Dari sisi pendapatan bunga, BNI mencatat Interest Income sebesar Rp5,7 triliun pada Agustus 2025, naik 4 persen YoY. Namun, biaya bunga (Interest Expense) juga melonjak 28 persen YoY menjadi Rp2,6 triliun.
Kondisi ini menekan margin bunga bersih (NIM) yang turun ke level 3,50 persen pada Agustus 2025 dari 3,69 persen setahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan non-bunga (Non-Interest Income) justru tumbuh positif 11 persen YoY pada Agustus 2025, mencapai Rp2 triliun.