"Selain normalisasi CoC, pemulihan Net Interest Margin (NIM) menjadi aspek positif yang kami soroti," katanya lewat riset, Senin (24/3/2025).
Pada Februari 2025, NIM BRI berada di level 6,38 persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,15 persen. NIM tersebut juga lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar 6,17 persen.
Menurut Edi, peningkatan NIM BRI tersebut didorong oleh beban bunga yang turun cukup signifikan ke level Rp3,9 triliun. Hal ini seiring turunnya deposito sebesar 9,8 persen secara tahunan.
Untuk CoC, Edi mengatakan, perbaikan tersebut seiring beban provisi yang mulai normal ke level Rp3,3 triliun. Angka itu turun 49 persen secara tahunan dan 41 persen secara bulanan.
"Mulai ternormalisasinya CoC menjadi indikasi awal bahwa front-loading provisions telah terlewati," ujar Edi.