sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba Bersih BRI (BBRI) Mulai Pulih, Tembus Rp4,6 Triliun di Februari 2025

Banking editor Rahmat Fiansyah
24/03/2025 14:58 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat pemulihan kinerja pada Februari 2025.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat pemulihan kinerja pada Februari 2025. (Foto: MNC Media)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat pemulihan kinerja pada Februari 2025. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat pemulihan kinerja pada Februari 2025. Bank dengan kode emiten BBRI itu membukukan laba bersih Rp4,6 triliun, melejit 129 persen secara kuartalan dan naik 42 persen secara tahunan.

Dalam laporan bulanan, BRI mencatatkan laba bersih Rp6,61 triliun pada Januari-Februari 2025 setelah pada Januari 2025, BRI hanya meraih laba bersih Rp2 triliun. Namun, laba itu masih terkoreksi sebesar 6,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, pendapatan bunga BRI menyentuh Rp26,2 triliun untuk periode Januari-Februari 2025, tumbuh 4,2 persen dari periode yang sama 2024.

Lead Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Edi Chandren menilai, kinerja BBRI pada bulan kedua 2025 pulih signifikan dari kinerja Januari yang rendah efek dari management overlay.

Dia mencatat, biaya kredit alias Credit of Cost (CoC) BBRI mulai normal sehingga menjadi faktor utama pendorong laba bank. Hal ini sejalan dengan petunjuk yang diberikan manajemen BRI.

"Selain normalisasi CoC, pemulihan Net Interest Margin (NIM) menjadi aspek positif yang kami soroti," katanya lewat riset, Senin (24/3/2025).

Pada Februari 2025, NIM BRI berada di level 6,38 persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,15 persen. NIM tersebut juga lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar 6,17 persen.

Menurut Edi, peningkatan NIM BRI tersebut didorong oleh beban bunga yang turun cukup signifikan ke level Rp3,9 triliun. Hal ini seiring turunnya deposito sebesar 9,8 persen secara tahunan.

Untuk CoC, Edi mengatakan, perbaikan tersebut seiring beban provisi yang mulai normal ke level Rp3,3 triliun. Angka itu turun 49 persen secara tahunan dan 41 persen secara bulanan.

"Mulai ternormalisasinya CoC menjadi indikasi awal bahwa front-loading provisions telah terlewati," ujar Edi.

Harga saham BBRI hingga siang ini berada di level Rp3.710, naik 0,27 persen. Kenaikan BBRI terjadi kala IHSG turun hampir 1 persen pada pertengahan sesi II perdagangan.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement