Di lain pihak, melambungnya nilai laba bersih juga sejalan dengan penambahan aset perusahaan, di mana pada akhir 2022 tercatat mencapai Ro78,88 triliun.
Moncernya pertumbuhan ditopang oleh pertumbuhan Kredit sebesar 23,53 persen, dan lonjakan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,82 persen untuk perbandingan periode yang sama.
Dari sisi Tingkat Kesehatan Bank (TKB), Bank DKI berada pada kategori dua, yaitu 'baik', dalam dua tahun terakhir. Performa ciamik ini semakin lengkap dengan capaian peningkatan peringkat investasi Bank DKI oleh PT PEFINDO, dari sebelumnya idAA- (Double A Minus) sejak 2018, menjadi idAA (Double A) dengan outlook stabil. (TSA)