Adapun peserta matchmaking event ini merupakan berbagai perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi, energi, manufaktur, smelter, transportasi, baterai listrik, telekomunikasi, hingga trading and investment. Beberapa nasabah yang menghadiri acara ini merupakan perusahaan yang termasuk dalam daftar Fortune 500.
Melalui forum CAIBA ini, Eka menambahkan, pihaknya juga mendorong peningkatan kerja sama yang telah terbentuk antara Bank Mandiri dengan perbankan di Kawasan ASEAN + 3, yakni China, Jepang, dan Korea.
Saat ini, kolaborasi Bank Mandiri dengan mitra counterpart di Kawasan ASEAN + 3 telah menghasilkan lebih dari 70 credit line dengan outstanding nominal kolektif sebesar US$4 miliar.
“Salah satu inisiatif yang disepakati dalam forum CAIBA ini adalah penguatan kerja sama untuk memperdalam pasar keuangan yang terkait dengan prinsip keberlanjutan atau Environmental, Social and Governance (ESG),” kata Eka terkait forum yang juga dihadiri perwakilan OJK, BKPM serta Minister Counsellor of People’s Republic of China’s Mission to ASEAN.
Menurutnya, industri perbankan di Kawasan ASEAN telah memiliki kesadaran bersama terkait pentingnya penerapan prinsip ESG dalam praktik bisnis keuangan agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan.
Sebagai bukti keseriusan perseroan dalam merealisasikan visi tersebut, Bank bersandi saham BMRI ini telah berhasil menurunkan emisi sebesar 16,28% pada tahun 2022 dan telah membukukan sustainable credit sebesar USD15,9 miliar sampai dengan Juni 2023.
(FRI)