Pertama, Sustainable Banking. Pada pilar ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy. Hingga Maret 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan Sustainable Portofolio sebesar Rp232 triliun atau 25 persen dari total kredit (bank only) dengan penyaluran green financing sebesar Rp109 triliun.
"Hal ini memperkuat posisi kami sebagai market leader dalam green financing dengan share sebesar 32 persen dari Top 5 Banks. Pada Social Portfolio, kami berkontribusi atas pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp123 triliun," ujarnya.
Untuk dapat mendorong nasabah melakukan transisi bisnis yang ramah lingkungan, Bank Mandiri juga menyalurkan Sustainability-Linked Loan. Sementara dalam hal penghimpunan dana, Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond sebesar 300 juta dolar AS dan ESG Repo sebesar 500 juta dolar AS.
Pada tahun ini, Bank Mandiri juga telah menerbitkan Green Bond Tahap I sebesar Rp5 triliun, yang merupakan bagian dari rencana penawaran umum berkelanjutan dengan target dana sebesar Rp10 triliun. Green Bond yang diterbitkan pada Juni 2023 tersebut oversubscribed sebanyak 3,74 kali.
Pilar kedua, Sustainable Operation. Pada pilar ini, Bank Mandiri menargetkan NZE Operasional pada 2030. Aksi nyata Bank Mandiri mendukung operasional rendah karbon melalui beberapa inisiatif, yaitu pemanfaatan 122 EV/Hybrid sebagai kendaraan Operasional, 241 smart branch yang full LED Light, instalasi 556 solar panel dan reverse osmosis di 3 gedung, hingga restorasi lahan.