Sementara itu, kredit untuk segmen grup Financial Institutions (FIG) naik 59,1 persen menjadi Rp15,68 triliun didorong pembiayaan jangka menengah. Permintaan pasar domestik terhadap barang dan jasa turut mendorong pertumbuhan kredit yang kuat pada segmen ritel dan non-ritel pada Community Financial Services (CFS) Ritel dan Non-ritel dengan pertumbuhan sebesar 11,5 persen di seluruh segmennya.
Portofolio kredit Non-ritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 19,8 persen menjadi Rp33,46 triliun dari Rp27,93 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Ini didukung oleh pertumbuhan pada segmen Business Banking sebesar 25,1 persen, diikuti kredit untuk sektor UKM (SME+) yang tumbuh 17,0 persen, dan kredit untuk mendukung sektor UMKM ritel (RSME) yang meningkat sebesar 16,7 persen.
Demikian juga, kredit CFS Ritel juga tumbuh 5,9 persen didukung pembiayaan ritel otomotif Anak Perusahaan yang menyumbang pertumbuhan sebesar 6,7 persen dan bisnis kartu kredit dan KTA yang tumbuh 17,5 persen.
Maybank mencatat pertumbuhan aset konsolidasi sebesar 14,2 persen menjadi Rp189,16 triliun dari Rp165,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu, didukung utamanya oleh pertumbuhan kredit. Simpanan nasabah tumbuh 4,7 persen menjadi Rp115,58 triliun dari Rp110,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) juga membaik menjadi 2,7 persen (gross) dan 1,7 persen (net). Saldo NPL menurun sebesar 10,7 persen dan rasio Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 9,0 persen dari 11,5 persen.