Akhirnya, berbekal pengalaman pernah bekerja di peternakan di daerah Sawangan, pada 2014 Kamal mencoba peruntungan dengan beternak ayam, dengan memanfaatkan lahan hasil warisan keluarga, di dekat rumahnya, di Sadengkolot.
Saat itu, Kamal mencoba mengajukan pinjamen kredit usaha ke BRI sebesar RP20 juta. Namun oleh pihak BRI hanya disetujui sebesar Rp5 juta saja. Apa daya, bisnis ternak ayam tersebut harus gulung tikar karena terkendala penjualan, dengan medan yang harus ditempuh saat pengantaran yang cukup menantang.
Meski demikian, Kamal tak patah arang. Usaha ternak bebek sempat juga dicobanya, sampai akhirnya beralih ke bisnis kolam pemandian di puncak gunung, yang ternyata cukup digemari, baik oleh wisatawan maupun penduduk setempat.
Selain mengelola bisnis kolam pemandian, sehari-harinya Kamal juga berjualan sayur-mayur dengan berbagi tugas dengan Sang Istri, dengan Kamal berkeliling menggunakan motor, dan istrinya berjualan di rumah.
Dari berjualan sayur itu, Kamal mengaku dapat mengantongi omzet rata-rata harian sekitar Rp800 ribu sampai Rp1 juta rupiah. Oleh Kamal, pemasukan dari berjualan sayur lebih banyak digunakan untuk membiayai keperluan sehari-hari.