"Dengan kondisi wilayah yang demikian, salah satu yang jadi kendala di sini itu adalah soal akses. Termasuk juga akses keuangan, misal kita mau menabung, ambil uang dan sebagainya, jadi lumayan jauh," ujar ujar Kamaludin, saat ditemui di rumahnya, pekan lalu.
Untuk ketersediaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) saja, misalnya, lokasi terdekat baru tersedia dalam radius empat hingga lima kilometer dari desa tempat Kamal bermukim.
Atau misal membutuhkan layanan yang lebih lengkap, menurut Kamal, maka warga di desanya terpaksa harus datang ke kantor cabang perbankan, yang baru tersedia di Pasar Leuwiliang, yang berjarak lebih dari 10 kilometer dari desanya.
Bank Mini
Dengan kondisi yang demikian, pria yang sehari-harinya berjualan sayur ini bertekad untuk dapat mendirikan semacam 'bank mini' di lokasi di dekat rumahnya.
Dengan hadirnya bank mini tersebut, Kamal berharap agar masyarakat di desanya jadi lebih dimudahkan dalam hal akses keuangan, karena tidak perlu lagi turun ke Pasar Leuwiliang untuk dapat mengakses layanan perbankan.