Sementara itu, laba bersih yang tumbuh 18,1 persen (yoy) menjadi Rp14,5 triliun disebabkan basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit saat awal pandemi COVID-19 pada triwulan II tahun lalu.
Sebagai catatan, biaya cadangan pada triwulan II-2020 tercatat 32,4 persen lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021. (TYO)