IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meraup laba bersih sepanjang semester I 2021 sebesar Rp14,45 triliun, naik 18,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,24 triliun.
Mengutip keterangan BBCA, Jumat (23/7/2021), Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan nilai bisnis dan frekuensi transaksi nasabah perseroan menunjukkan pemulihan pada enam bulan pertama tahun ini sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian.
Emiten bluechip dengan kode saham BBCA ini membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih sebesar 3,8 persen (yoy) menjadi Rp28,3 triliun pada semester I 2021. Di sisi lain, pendapatan nonbunga menurun tipis 1,2 persen (yoy) menjadi Rp10,2 triliun.
“Penurunan tersebut sebagai dampak dari one-off gain dari penjualan portofolio reksa dana yang dibukukan tahun lalu, namun sebagian besar dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan biaya dan komisi,” terang Jahja.
Kemudian, pendapatan biaya dan komisi naik 7,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan level pra-pandemi, terutama ditopang oleh pulihnya pendapatan biaya dari perbankan transaksi seiring dengan peningkatan jumlah nasabah dan volume transaksi. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp38,5 triliun atau naik 2,4 persen dari tahun lalu.
Sementara itu, laba bersih yang tumbuh 18,1 persen (yoy) menjadi Rp14,5 triliun disebabkan basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit saat awal pandemi COVID-19 pada triwulan II tahun lalu.
Sebagai catatan, biaya cadangan pada triwulan II-2020 tercatat 32,4 persen lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021. (TYO)