sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

OJK Sebut Kredit UMKM Melambat Akibat Pemulihan Pasca Covid-19

Banking editor Anggie Ariesta
14/11/2024 18:40 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, kredit perbankan di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melambat secara tahunan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, kredit perbankan di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melambat secara tahunan. (Foto: Dok. OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, kredit perbankan di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melambat secara tahunan. (Foto: Dok. OJK)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, kredit perbankan di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melambat secara tahunan meski belakangan mulai meningkat. Di samping itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan atau NPL) di segmen UMKM juga naik.

Hingga September 2024, penyaluran kredit UMKM perbankan mencapai Rp1.495,94 triliun, tumbuh 5,04 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Agustus 2024 yang sebesar 4,42 persen meski lebih rendah dibandingkan September 2023 yang mencapai 8,34 persen. Sementara NPL meningkat dari 3,08 persen pada Agustus 2024 menjadi 4,24 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, pertumbuhan kredit UMKM dipengaruhi berbagai faktor mulai dari eksternal yang mencakup kondisi geopolitik hingga internal berupa tingkat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Selain itu, pelambatan kredit UMKM juga tidak terlepas kondisi dunia usaha yang masih dalam tahap recovery alias pemulihan pasca era Covid-19.

"Angka pertumbuhan kredit UMKM yang lebih rendah dari tahun sebelumnya juga turut dipengaruhi adanya pelunasan fasilitas oleh pelaku UMKM dan hapus buku yang dilakukan oleh Bank penyalur kredit UMKM," katanya, Kamis (14/11/2024).

Kendati demikian, kata Dian, Himbara dan perbankan lainnya tetap optimis mendukung upaya pemerintah untuk dapat meningkatkan penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. Hal tersebut didorong lewat perluasan jaringan Laku Pandai serta konsistensi pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dia yakin dengan proyeksi ekonomi nasional yang akan semakin membaik kedepannya, disertai dengan kondisi politik yang stabil, dapat membawa dampak positif pada aktivitas bisnis UMKM dan pergerakan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, pada gilirannya kredit UMKM juga akan tumbuh secara berkelanjutan.

"Selanjutnya pada tahun mendatang, dukungan industri perbankan terhadap pertumbuhan UMKM dinilai tetap akan optimistis yang tercermin dari proyeksi rencana bisnis yang meningkat setiap tahunnya," kata Dian.

"Berbagai pihak, termasuk Pemerintah, OJK, perbankan, maupun stakeholders lainnya, juga terus memberikan berbagai dukungan dalam mendorong pertumbuhan UMKM yang merupakan salah satu aspek penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Dian.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement