IDXChannel – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Sumatera Utara hingga triwulan III-2022 mencapai Rp 13,38 triliun. Kredit tersebut dibagikan kepada 249.728 debitur.
Adapun, penyaluran terbesar dilakukan ke masyarakat yang berusaha di sektor perdagangan dan pertanian serta diikuti sektor lainnya.
"Penyaluran ke sektor perdagangan sebesar Rp5,61 triliun. Sedangkan ke sektor pertanian sebesar Rp5,33 triliun,” jelas Deputi Direktur Managemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Kantor Regional 5 Sumbagut, Wan Nuzul Fachri, Jumat (16/12/2022).
Sementara dari sisi penyalur, papar Fahri, KUR terbanyak disalurkan oleh bank umum dengan nilai total per Oktober 2022 mencapai Rp 71,74 triliun.
"Penyaluran melalui bank umum tumbuh 16,26% secara tahunan (yoy). Sementara khusus untuk bank umum berkantor pusat di Sumut mencatatkan penyaluran Rp10,82 triliun dengan pertumbuhan 11,42% yoy," paparnya.
Fahri menyebut KUR merupakan salah program dalam upaya meningkatkan penyaluran kredit kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sejauh ini penyaluran kredit kepada sektor UMKM menunjukkan pertumbuhan yang relatif baik.
"Ini merupakan salah satu sektor unggulan yang berkelanjutan,” kata Fachri.
Selain itu, OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sumatera Utara juga menginisiasi berbagai program dalam mendukung keuangan berkelanjutan, terutama bagi sektor UMKM.
Salah satunya adalah program KUR Klaster dalam mengekspansi dan memperkuat daya tahan permodalan UMKM. Terdapat 8 ekosistem KUR Klaster di Sumatera Utara yang terdiri dari komoditas kopi, jagung, ubi jepang, dan padi yang berlokasi di Kabupaten Dairi, Tapanuli Utara, Pakpak Bharat, Langkat dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Total penyaluran kredit per September 2022 mencapai Rp148 miliar kepada 6.893 petani,”sebut Fachri.
Kemudian terdapat juga program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR) yang dibentuk dalam rangka mengurangi ketergantungan masyarakat untuk meminjam dana kepada rentenir.
Di Sumatera Utara, program tersebut direalisasikan oleh PT Bank Sumut melalui program Kredit Sahabat Insan Pengusaha Pemula (SIPP) yang sekarang menjadi Kredit Mikro Sumut Bermartabat (KMSB) yang tersalurkan sebesar Rp44,09 Miliar kepada 3.350 debitur sejak awal dibentuknya hingga September 2022.
Dalam program KPMR juga, PT Pegadaian melalui kredit Ultra Mikro Umi Kreasi yang menyalurkan pembiayaan sebesar Rp35,44 miliar kepada 4.248 debitur.
Selanjutnya Program Pemberdayaan UMKM Wanita oleh PT PNM dengan nama Umi-Mekaar yang tersalurkan sebesar Rp1,29 triliun kepada 289.620 debitur. Terdapat juga program dari PT Jasindo berupa Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTP) yang merupakan produk dalam memberikan perlindungan terhadap resiko ketidakpastian dengan menjamin keberlangsungan usaha petani ataupun peternak melalui klaim asuransi.
“Hingga September 2022, terdapat 213 peternak dan 1.625 petani yang sudah memiliki polis asuransi,” ungkapnya.
Selanjutnya penyaluran kredit di Sumatera Utara terhadap Sektor Pasti Hijau, yaitu adalah 15 subsektor yang dinilai dapat langsung masuk dalam kategori hijau (berdampak positif bagi lingkungan), tercapai sebesar Rp 2,35 triliun. Adapun subsektor yang memiliki porsi yang terbesar adalah perkebunan karet dan tanaman penghasil getah lainnya yaitu sebesar Rp779 miliar.
(FRI)