Laporan keuangan yang dipublikasi di situs Tugu Insurance ini menggunakan PSAK 104 Kontrak Asuransi (d/h PSAK 62 Kontrak Asuransi). Emiten ini akan kembali mempublikasikan laporan keuangan semester I-2025 dengan PSAK 117 Kontrak Asuransi pada Agustus 2025 mendatang. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan angka pada laporan keuangan PSAK 104 dan 117 yang dipublikasikan.
Kontribusi pendapatan investasi terhadap pendapatan premi neto pun menunjukkan penguatan. Jika dihitung, rasio pendapatan investasi terhadap premi neto mencapai sekitar 20,3 persen, menjadi salah satu pilar penting saat tekanan underwriting terjadi.
Portofolio investasi Tugu Insurance per Juni 2025 mencapai Rp11,44 triliun, naik dari Rp11,22 triliun di akhir 2024. Komposisi investasi tersebar di berbagai instrumen, dengan efek-efek mendominasi senilai Rp7,57 triliun atau sekitar 66 persen dari total portofolio.
Deposito berjangka menempati posisi kedua dengan porsi Rp2,47 triliun (22 persen). Sisanya tersebar pada properti investasi, penyertaan langsung, hingga investasi pada entitas asosiasi.
Di tengah dinamika pasar saham dan suku bunga, penempatan pada instrumen pendapatan tetap tetap menjadi andalan. Tugu juga mempertahankan alokasi selektif pada properti investasi sebesar Rp1,18 triliun dan penyertaan lain yang bersifat jangka panjang.