"Ini dipengaruhi oleh menurunnya harga crude palm oil (CPO) di pasar global akibat rendahnya permintaan dari negara lain dan terganggunya produksi tandan buah segar kelapa sawit akibat pengaruh cuaca ekstrim di awal tahun,” kata Bambang.
Dalam mendukung pembiayaan dan meningkatkan kualitas industri kelapa sawit di Sumatera Utara, kata Bambang, OJK bersama dengan Bank Sumut dan Himbara melakukan business matching untuk potensi kerja sama antara petani kelapa sawit, perusahaan sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
"Kita harap dengan business matching ini, pertumbuhan akan kembali membaik," ujarnya.
(FRI)