Menurut Danny, fokus Bank MAS tahun 2022 adalah memperkuat struktur permodalan sesuai dengan ketentuan regulator bertujuan agar Bank dapat bertumbuh secara sehat dengan penukaran waran yang diberikan saat IPO.
"Kami juga terus mengakselerasi pengembangan platform digital yang sudah dimiliki Bank MAS untuk memperluas akuisisi nasabah melalui inovasi produk pinjaman dan simpanan, serta mendukung pengembangan usaha nasabah melalui peningkatan volume kredit," ungkap Danny.
Adapun sepanjang 2021, Bank MAS dapat memberikan kinerja keuangan yang baik, serta pertumbuhan yang sehat. Bank MAS membukukan peningkatan laba sebesar 96,99 persen atau mencapai Rp 213,13 miliar yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 39 persen serta ditambah dengan peningkatan dari pendapatan operasional lainnya sebesar 192 persen dan beban operasional meningkat sembilan persen.
Bank MAS mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar sebesar 4,44 persen, yaitu menjadi Rp20,17 triliun dari Rp19,32 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini ditopang dari pertumbuhan Tabungan sebesar 43,09 persen mencapai Rp1,60 triliun, Deposito tumbuh sebesar 4,62 persen mencapai Rp13,47 triliun dan Giro sedikit menurun 4,07 persen menjadi Rp 5,11 triliun.
Pertumbuhan tabungan ini ditopang dari layanan digital dimana Bank MAS mulai menawarkan online onboarding, pembukaan rekening secara digital tanpa nasabah datang ke cabang. Selain melakukan paparan publik, Bank MAS menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda pengangkatan Rahmat Bagas Santoso sebagai direktur dan menyetujui pengunduran diri Nurjani Djunaedi.
Dengan demikian setelah ditutupnya RUPST, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat adalah sebagai berikut: