Selain itu, KBFG juga memiliki basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea Selatan, serta memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank Korea, serta dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid, dan stabil.
Tambahan modal dari hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan Bank KB Bukopin dan meningkatkan kontribusi KB Bukopin dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Secara spesifik, mayoritas dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk kegiatan ekspansi kredit, dimana mayoritas kredit akan disalurkan kepada korporasi.
Pilihan untuk menyalurkan mayoritas kredit ke korporasi tersebut merupakan bagian dari strategi top down yang diambil Bank KB Bukopin dengan tujuan untuk menggencarkan ekspansi kredit sekaligus meningkatkan kualitas aset.
Dengan strategi ini, Bank KB Bukopin akan memfokuskan ke wholesale atau corporate banking terlebih dahulu, baru kemudian menggencarkan retail banking.
Melalui strategi ini, Bank KB Bukopin menargetkan peningkatan pendapatan bunga sekaligus rasio kredit bermasalah (NPL Gross) yang lebih baik yaitu mendekati 1% dari kredit baru yang disalurkan, sehingga bisa mengkompensasi NPL tinggi dari legacy loan alias pinjaman warisan.
Setelah kualitas aset berhasil diperbaiki, biaya dana menjadi lebih stabil, serta pendapatan bunga meningkat, Bank KB Bukopin akan menggencarkan retail banking yang akan berjalan beriringan dengan proses transformasi digital.